CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, 20 Desember 2008

Sejarah MotoGP

PDF Print E-mail
Written by Mr. WrAin Man
Friday, 09 March 2007


MOTOGP IN ACTION






SEJARAH

Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali di selenggarakan oleh Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah di selenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50cc, 125cc, 250cc, 350cc, dan 500cc untuk motor single seater, serta 350cc dan 500cc untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Di tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan di tahun 1983 Honda bahkan meraih kemenangan dengan motor 500cc 2 tak miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50cc kemudian digantikan oleh kelas 80cc di tahun 1984, tetapi kelas yang sering di dominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia di tahun 1990-an, menyisakan kelas 125cc, 250cc, dan kelas 500cc.

GP 500, kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 untuk pertama kalinya pabrikan di ijinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990cc, dan memberikan kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Dengan di bolehkannya motor 4 tak 990cc tersebut, kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125cc dan 250cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.

Balap untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15 negara yang berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa di gelar setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum’at di gelar latihan bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT, dimana para pembalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk menentukan posisi start mereka. Balapan sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid (baris posisi start) terdiri dari 3 pembalap perbaris dan biasanya setiap seri balap diikuti oleh sekitar 20 pembalap. Balapan dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap berlomba sepanjang jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk mengganti ban atau mengisi bahan bakar.

ORGANISASI DALAM MOTO GP

Kesuksesan Balap MotoGP tidak terlepas dari organisasi-organisasi yang terlibat didalamnya Beberapa organisasi yang tergabung dalam komisi Grand Prix antara lain FIM, Dorna, IRTA, dan MSMA.

FIM (Federation Internationale de Motocyclisme), merupakan badan tertinggi di dunia yang mengurusi seputar sepeda motor. FIM yang berdiri pada tahun 1904 ini tidak hanya mengurusi balap motor, tetapi juga menjadi pengawas motor-motor produksi yang dijual masal, terutama soal keamanan dan kelayakan. Dalam kegiatan balap motor, FIM adalah badan yang mengurusi dan bertanggung jawab mengenai regulasi dan teknis pelaksanaan balapan, juga mengenai status, taraf, dan kriteria dari sebuah kejuaraan balap motor.

Dorna adalah organisasi penyelenggara balapan MotoGP, atau dengan kata lain Dorna adalah promotor kejuaraan MotoGP. Dorna bertanggung jawab terhadap kualitas event dan juga mengurusi sponsor event.

IRTA (International Road racing Team Association), anggota organisasi ini terdiri dari tim-tim yang mengikuti balapan MotoGP. Organisasi ini berfungsi untuk menyalurkan aspirasi tim dan para pembalap yang tergabung didalamnya. Dengan organisasi inilah pembalap dapat memberikan masukan dan menentukan hak-hak dan kepentingannya, antara lain nilai kontrak, keamanan dan kelayakan sirkuit.

MSMA (Motor Sport Manufacturer Association), merupakan organisasi dalam MotoGP yang terdiri dari pabrikan-pabrikan motor yang mengikuti kejuaraan MotoGP, seperti Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki, Kawasaki, dan pabrikan lainnya. Fungsi dari organisasi ini antara lain memutuskan peraturan teknis mengenai regulasi motor bersama dengan organisasi lain yang tergabung di komisi Grand Prix.

KARIR PEMBALAP

Terdapat penjenjangan karir bagi para pembalap yang turun di balap motor dunia, apabila seorang pembalap cukup berprestasi ia akan direkrut oleh tim yang ada dikelas berikutnya dari kelas 125cc, kelas 250cc, kemudian kelas puncak MotoGP. Pembalap yang turun di kelas 125cc sendiri berasal dari pembalap yang berprestasi di kejuaraan regional atau nasional di negaranya masing-masing, seperti All Japan road racing di Jepang, ataupun kejuaraan Eropa.

Para pembalap yang turun di kelas puncak MotoGp berasal dari beberapa kejuaraan. Selain berasal dari kelas 250cc seperti Valentino Rossi, Max Biaggi, Marco Melandri, Daniel Pedrosa, ada pula pembalap yang berasal dari AMA Superbike seperti Nicky Hayden, dari British Superbike seperti Shane Byrne, juga dari World Superbike seperti Noriyuki Haga, Colin Edwards, Troy Bayliss, Neil Hodgson, Ruben Xaus dan Chris Vermeulen. Banyaknya para pembalap yang berasal dari superbike ini tidak terlepas dari berubahnya kelas puncak GP motor yang membolehkan penggunaan motor bermesin 4 tak 990cc pada tahun 2002, setelah sebelumnya hanya mesin 2 tak 500cc yang boleh digunakan.

SPESIFIKASI

Setiap peraturan mengenai tiap-tiap kelas balapan dibentuk oleh FIM sebagai organisasi yang berwenang melakukanya. FIM membentuk dan mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai dengan perkembangan balapan. Pada permulaan era baru MotoGP di tahun 2002, motor bermesin 2 tak 500cc dan 4 tak 990cc dibolehkan untuk digunakan dalam balapan. Kedahsyatan tenaga dari motor bermesin 4 tak yang mengungguli motor bermesin 2 tak menyingkirkan seluruh mesin 2 tak dari persaingan, dan musim-musim balap selanjutnya tidak ada lagi motor 2 tak yang digunakan.

Pada tahun 2007, FIM akan memberlakukan peraturan baru bahwa motor-motor MotoGP akan dibatasi menjadi 4 tak 800cc. Alasan yang dikemukakan dari pengurangan kapasitas silinder mesin ini adalah untuk meningkatkan keamanan pembalap, mengingat tenaga dan kecepatan puncak yang dihasilkan mesin-mesin MotoGP telah meningkat secara drastis sejak 2002. Rekor kecepatan MotoGP saat ini adalah 347.4 km/jam yang dicetak oleh Loris Capirossi dengan motor Ducati di sirkuit Catalunya, Barcelona pada tahun 2004. Sebagai perbandingan rekor kecepatan F1 saat ini adalah 369.9 km/jam yang dicetak oleh Antonio Pizonia dengan mobil BMW, di sirkuit Monza ditahun 2004.

Keputusan pilihan untuk membatasi kapasitas mesin menjadi 800cc (daripada dengan metode pembatasan tenaga lain, seperti pengurangan jumlah gir transmisi yang diijinkan) menurut para pengamat MotoGP sangat menguntungkan Honda. Honda menggunakan mesin lima silinder, dan hanya perlu mengurangi satu silinder untuk membenahi mesin mereka agar sesuai regulasi yang baru, sementara pabrikan lainnya harus mendesain ulang seluruh mesin mereka. Pembatasan menjadi 800cc juga menimbulkan kontroversi bahwa sepertinya saat ini motor yang digunakan dalam kejuaraan Superbike 1000cc menjadi yang tercepat dalam balapan motor sirkuit di seluruh dunia.

Mesin yang digunakan dalam kelas 125cc dibatasi sebanyak satu silinder dan dengan berat minimal 80 kilogram, sementara untuk kelas 250cc dibatasi sebanyak dua silnder dengan berat minimal 100 kilogram.

Motor-motor untuk kelas MotoGP dibolehkan menggunakan mesin dengan jumlah silinder antara tiga sampai enam silinder, dan terdapat variasi dalam pembatasan berat tergantung jumlah silinder yang digunakan. Ini disebabkan sebuah mesin dengan silinder yang lebih banyak, tenaga yang dihasilkan juga lebih besar, dan batasan berat meningkat. Pada tahun 2006 mesin-mesin yang digunakan di MotoGP adalah mesin empat dan lima silinder. Honda menggunakan lima silinder, sementara Yamaha, Ducati, Kawasaki, dan Suzuki menggunakan empat silinder.

Motor-motor yang digunakan dalam Grandprix motor dibuat tidak hanya untuk balapan saja, tetapi juga sebagai ajang unjuk kekuatan dan kemajuan teknologi antar pabrikan. Sebagai hasilnya seluruh mesin-mesin MotoGP dibuat dengan menggunakan material yang sangat mahal dan ringan seperti titanium, dan carbon-fiber-reinforced plastic. Motor-motor tersebut juga menggunakan teknologi yang tidak tersedia untuk konsumsi umum, misalnya adalah perangkat elektronik yang canggih termasuk telemetri, engine management systems, kontrol traksi, rem cakram karbon, dan teknologi mesin modern yang diadopsi dari teknologi mesin mobil F1.

Jika motor-motor yang dipakai di kelas MotoGP hanya dilombakan di tingkat kejuaraan dunia, motor-motor yang digunakan di kelas 125cc dan 250cc relatif lebih terjangkau. Harga sebuah motor 125cc kurang lebih sama dengan sebuah mobil. Motor-motor ini sering digunakan dalam kejuaraan balap motor nasional diseluruh dunia.

Satu dari beberapa tantangan utama yang dihadapi para pembalap MotoGP dan Insinyur motor MotoGP adalah bagaimana untuk menyalurkan tenaga mesin yang luar biasa – lebih dari 240 dk (179 kW), melalui titik kontak dua buah ban dan permukaan aspal sirkuit dengan lebar hanya sekitar lengan manusia. Sebagai perbandingan mobil F1 menghasilkan lebih dari 950 dk (700 kW) tetapi dengan empat buah ban, sehingga memiliki titik kontak permukaan dengan aspal sepuluh kali lebih lebar dari motor MotoGP.

PERUBAHAN REGULASI BARU

, sebuah peraturan baru untuk MotoGP telah diberlakukan yaitu flag-to-flag. Sebelumnya, jika sebuah balapan dimulai dengan start dalam kondisi sirkuit kering dan hujan turun, pembalap terdepan dapat mengangkat tangan untuk menghentikan lomba, demikian juga dengan para offisial mengibarkan bendera merah untuk menghentikan balapan, kemudian balapan di mulai lagi dengan menggunakan ban basah. Sekarang jika hujan turun saat balapan tidak ada lagi bendera merah, para pembalap langsung menuju pit untuk mengganti ban sesuai kebijakan tim.

Pada tahun 2007, kelas MotoGP diturunkan kapasitas mesinnya, menjadi 800cc.dan saat ini mwsih dilakukan uji coba oleh seluruh tim

Kamis, 18 Desember 2008

Daftar Resmi Rider MotoGP Musim 2009:

No Rider Tim Motor
3 Dani Pedrosa Repsol Honda Honda
4 Andrea Dovizioso Repsol Honda Honda
5 Colin Edwards Tech 3 Yamaha
7 Chris Vermeulen Rizla Suzuki Suzuki
14 Randy De Puniet LCR Honda Honda
15 Alex De Angelis San Carlo Gresini Honda
21 John Hopkins Kawasaki Racing Kawasaki
24 Toni Elias San Carlo Gresini Honda
27 Casey Stoner Ducati Marlboro Ducati
33 Marco Melandri Kawasaki Racing Kawasaki
36 Mika Kallio Pramac Racing Ducati
46 Valentino Rossi Fiat Yamaha Yamaha
52 James Toseland Tech 3 Yamaha
59 Sete Gibernau Grupo Francisco Hernando Ducati
65 Loris Capirossi Rizla Suzuki Suzuki
69 Nicky Hayden Ducati Marlboro Ducati
72 Yuki Takahashi Scot Racing Honda
88 Niccolo Canepa Pramac Racing Ducati
99 Jorge Lorenzo Fiat Yamaha Yamaha ( key / a2s )


The Hunt for the Pirates of the Caribbean: by Volvo
Getty Images/ Mark Renders
Volvo
/
Artikel Terkait:

* Victoria's Secret Fashion Show: "The Glamour is Back!"
* Product (RED): The Bono Way to Save Africa
* It's not Selling anymore, It's Commercialization!
* CNN iReport: When Steve Jobs Had a "Heart Attack"
* Business Exchange: Creating Conversation with Customers

Hermawan Kartajaya
"Hermawan Kartajaya adalah pakar pemasaran dari Indonesia. Sejak tahun 2002, ia menjabat sebagai Presiden World Marketing Association (WMA) dan oleh The Chartered Institute of Marketing yang berkedudukan di Inggris (CIM-UK) ia dinobatkan sebagai salah satu dari "50 Gurus Who Have Shaped The Future of Marketing". Saat ini ia juga menjabat sebagai Presiden MarkPlus, Inc., perusahaan konsultan pemasaran yang dirintisnya sejak tahun 1989. Selain aktif menulis buku-buku seputar dunia bisnis dan pemasaran Indonesia maupun internasional, ia juga kerap diundang sebagai pembicara dalam berbagai forum di berbagai negara."
(Email : newwave@kompas.co.id)
Senin, 24 November 2008 | 06:01 WIB

ANDA tentu tahu trilogi film “Pirates of the Caribbean”, bukan? Film yang dibintangi oleh Johnny Depp, Orlando Bloom, dan Keira Knightley ini memang termasuk salah satu film tersukses dalam sejarah. Secara keseluruhan, ketiga filmnya menghasilkan 2,7 miliar dollar AS!



Rupanya kesuksesan franchise film ini menarik perhatian Volvo. Pada Mei 2007 lalu, untuk mempromosikan produk terbarunya, Volvo XC90 SUV, produsen otomotif asal Swedia ini meluncurkan program yang disebut “The Hunt”. Waktunya memang sengaja berdekatan dengan peluncuran seri terakhir dari trilogi film tadi yang berjudul “Pirates of the Caribbean: At World’s End” yang ditayangkan mulai 25 Mei 2007.



“The Hunt” ini secara garis besar adalah kompetisi adu kepintaran dan adu cepat, di mana pemenangnya akan mendapatkan hadiah emas senilai 50 ribu dollar AS dan sebuah mobil Volvo XC 90!



Nah, “The Hunt” ini dikemas layaknya pencarian sebuah harta karun seperti kisah film “Pirates of the Caribbean”. Kompetisi ini menggabungkan media online dan offline. Peserta diajak untuk memecahkan soal teka-teki (puzzle) yang secara keseluruhannya ada 22 teka-teki.



Pertama-tama peserta diminta untuk mengakses situs www.volvocars.com/thehunt. Di halaman awal ada pilihan negara asal peserta. Ada 22 negara di situ, termasuk Indonesia.



Pilihan negara ini nantinya diperlukan untuk mengambil petunjuk yang ada di dealer Volvo di negara yang bersangkutan. Selain itu, pada babak akhir, dari masing-masing negara hanya akan dipilih satu orang finalis yang berhak mewakili negaranya masing-masing.



Terakhir saya cek, untuk pilihan negara Indonesia di situs “The Hunt” tadi, isinya sudah kosong. Kompetisinya sendiri memang sudah berakhir. Tapi kalau penasaran, Anda bisa meng-klik pilihan negara lainnya. Di situ seluruh teka-tekinya masih ada.



Teka-tekinya sendiri memang sangat unik dan juga sangat susah. Pada setiap teka-teki, kita diminta untuk menemukan angka-angka yang menunjukkan koordinat lokasi berikutnya. Jadi, angka-angka yang didapat di teka-teki nomor 9 misalnya, merupakan koordinat lokasi teka-teki nomor 10. Begitu seterusnya.



Teka-teki ini bukan sekadar semacam teka-teki silang (TTS) atau hitung-hitungan biasa. Ada teka-teki yang berupa visual, ada juga yang berdasarkan suara. Kadang disertai petunjuk, kadang tidak sama sekali. Pada suatu tahap kita juga akan diminta untuk mengambil semacam peta dari dealer Volvo terdekat. Peta ini bukan hanya untuk dilihat saja, namun juga kadang harus dilipat berulang kali, atau bahkan kita tempelkan ke layar komputer atau laptop kita.



Sangat menarik, bukan?



Tak heran kalau “The Hunt” ini mampu menarik ratusan ribu peminat. Muncul sejumlah forum diskusi online yang membahas “The Hunt” ini. Di sini setiap orang tidak segan-segan membagi kiatnya dalam memecahkan sebuah teka-teki.



Ini menunjukkan bahwa walaupun saling berkompetisi, ada semangat kebersamaan di antara peserta yang dilandasi values dan interest yang sama. Rata-rata peserta pasti memiliki intellectual curiosity yang tinggi. Ada semacam kepuasan tersendiri kalau bisa memecahkan teka-teki tersebut, dan kemudian membaginya kepada orang lain.



Mau tahu siapa pemenangnya?



Namanya Alena Zvereva. Wanita asal Rusia inilah yang akhirnya beruntung mendapatkan Volvo XC 90 dan emas senilai 50 ribu dollar AS tadi setelah sebulan berkompetisi.



Nah, bagi saya, “The Hunt” dari Volvo ini menunjukkan praktik yang sempurna dari Taktik Pemasaran dalam era New Wave Marketing untuk memenangkan market share.



“The Hunt” ini tidak sekadar melakukan Diferensiasi, Marketing-Mix (Product, Price, Place, Promotion), dan Selling seperti yang ada dalam Legacy Marketing. “The Hunt” sudah melakukan Coding, Crowd-Combo (Co-Creation, Currency, Communal Activation, Conversation), dan Commercialization.



Volvo berhasil meng-Coding “DNA” produk Volvo XC 90 SUV-nya dan menemukan bahwa ada unsur “petualangan” di situ. Volvo juga berhasil mendapatkan mitra yang tepat yang sesuai dengan “DNA”-nya tadi, yaitu film “Pirates of the Caribbean.”



Dan, untuk lebih memperkuat “DNA” ini, Volvo tidak hanya melakukan sponsorship atau brand placement seperti yang biasa dilakukan merek-merek lain terhadap sebuah film. Volvo menempuh langkah untuk lebih mengaktifkan pelanggan sehingga pelanggan bisa merasa lebih immerse dengan karakter Volvo XC 90 SUV itu.



Langkah seperti ini juga terbukti mampu menimbulkan Conversation yang cukup intens. Sinergi antara media online (Internet) dan media offline (peta, dealer) seperti tadi juga bisa dibilang merupakan sebuah terobosan.



Volvo, dengan “The Hunt”-nya, telah menunjukkan bahwa tantangan yang ada di lanskap New Wave yang seperti galaksi tanpa batas ini justru bisa dijadikan peluang untuk menghasilkan sesuatu yang sangat kreatif.



-- Ringkasan tulisan ini bisa dibaca di Harian Kompas --

Dani Pedrosa Lebih dijagokan




Dani Pedrosa yang memiliki nama lengkap Daniel Pedrosa lahir di Sabadell, Spanyol pada 29 September 1985. Pria ini memiliki postur tubuh yang sangat kecil, untuk ukurang orang Spanyol. Bahkan, sewaktu berpindah kelas pun Dani sempat dipertanyakan, karena posturnya yang kecil ini.

Namun, dengan professional Dani menjawab keraguan orang-orang yang pertanyakan. ’’Ada beberapa kendala dalam balapan motor, di hampir semua kelas, baik itu kelas 125 cc, 250 cc, maupun di Moto GP, tapi saya pastikan kendala tersebut bukan karena anda memiliki postur yang kecil. Seperti di sepak bola, banyak pesepak bola yang memiliki postur kecil namun memiliki prestasi yang tinggi,’’ begitu Dani menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan kondisi fisiknya.

Bahkan, soal kondisi fisik ini pula yang sempat membuat juara bertahan Nicky Hayden mempertanyakan kinerja para teknisi Honda. Hayden bahkan menuduh Honda menciptakan Motor khusus untuk Dani. Hal ini dikarenakan, Hayden tidak kunjung memperoleh podium. ’’Rasanya, mereka kurang fair dalam menciptakan tunggangan. Seperti, mereka lebih peduli pada (Dani) Pedrosa dibanding saya,’’ begitu keluhan Hayden beberapa waktu lalu.

Dani mulai debut balap grandprix motor pada 2001 di kelas GP 125 cc bersama tim Telefonica movistar Honda JR, dan meraih posisi ke 8 klasemen akhir. Tahun 2002, ia membalap di tim yang sama dan meraih juara 3 dunia GP 125 cc. Di musim balap 2003 bersama tim Telefonica movistar Honda JR, ia merebut juara dunia GP 125cc dengan poin 223.

Di tahun 2004 ia pindah ke kelas 250 cc dan bergabung dengan tim telefonica movistar Honda 250, dan langsung merebut juara dunia GP 250cc. Tahun 2005 ia kembali mendominasi balapan dan mempertahankan gelar juara dunia GP 250 cc. Di musim balap 2006 ia pindah ke kelas MotoGP dan membalap untuk tim Repsol Honda, bersama pembalap Amerika Nicky Hayden. (bnj)

BIODATA

Tim : Repsol Honda
Lahir : Sabadell (Barcelona), 29 September 1985
Tinggi/Berat : 158cm/51Kg
Hobi : Musik, Internet

Tinggal: London (Inggris)

Karir :

Juara 3 Spanish Championship Pocket Bikes (1997)

Spanish Pocket Bike Champion (1998)

Posisi 8t MoviStar Activa Joven Honda Cup, Honda RS 125 (1999)

Posisi 4 Spanish Championship 125cc, Honda RS 125 (2000)

Posisi 8 World Championship 125cc, Honda RS 125 (2001)

Juara 3 World Championship 125cc, Honda RS 125 (2002)

World Champion 125cc, Honda RS 125 (2003)

World Champion 250cc, Honda RSW 250 (2004)

World Champion 250cc, Honda RSW 250 (2005)

Posisi 5 MotoGP World Championship, Honda RC211V (2006)

Kamis, 11 Desember 2008

KIAT-KIAT BELAJAR EFEKTIF:

1.Persiapkan buku-buku serta catatan yang akan dipelajari.
2.Canangkan dengan baik-baik tujuan yang akan dicapai.
3.Ciptakan suasana sekeliling yang mendukung agar konsentrasi belajar tidak terganggu.
4.membaca dan memahami isi buku yang dipelajari.
5.Membuat catatan khusus (rangkuman) tentang pokok-pokoknya.
6.Membuat program(jadwal) belajar agar belajar kita setiap hari terprogram.
7.Memperhatikan cara belajar dari teman-teman yang telah sukses dengan menyesuaikan kemampuan diri sendiri.

Prestasi seseorang dalam belajar banyak ditentukan oleh bold;">sikap dan kebiasan belajar orang itu.Dapat kita katakan 1x10 lebih baek dari 10x1 yang belajar diperlukan kerutinan setiap hari.
Bila sikap dan kebiasaan belajar cukup baik,ia cenderung berprestasi baik.Begitu juga prestasi dalam bekerja,banyak tergantung pada bagaimana sikap dan kebiasaan belajar yang baik dan teratur sangat diperlukan oleh pelajar.Banyak siswa yang cerdas tetapi gagal dalam studi,karena ia memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang buruk.
Siswa yang rajin,mereka akan terbiasa bersikap dan bertindak secara terus menerus dengan semangat tinggi dan konsisten untuk mencapai tujuan.left; display: block;">http://hatta.weebly.com/program.html